Indeks Kualitas Air di Boyolali Kurang Baik, DLH Tingkatkan Kualitas Air dengan Sebar Ekoenzim di Sungai

DLH Tingkatkan Kualitas Air di Boyolali dengan Sebar Ekoenzim di Sungai

Indeks Kualitas Air (IKA) di Boyolali masih dikategorikan kurang baik, dengan nilai 50,00 dari target 58,92. Bahkan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali menargetkan IKA bisa mencapai 70 atau kategori baik.

Untuk meningkatkan kualitas air, DLH menggalakkan program pemberian ekoenzim ke sungai. Salah satu aksinya dilakukan di Kali Gedhe Sono Kridanggo Siswodipuran, Boyolali, pada Jumat (26/7/2024).

Kepala DLH Boyolali, Suraji, menyatakan bahwa pada momentum Hari Sungai Nasional, diadakan aksi peduli sungai yang diikuti sekitar 180 orang dari DLH, komunitas anak sungai, dan komunitas ekoenzim. Selain menyebar ekoenzim di Kali Gedhe, para peserta juga membersihkan sungai.

Suraji menjelaskan bahwa IKA Boyolali pada 2023 adalah 50 dari target 58,92, dan pada 2022 adalah 48,41 dari target 58,80, yang masih tergolong kurang baik.

Target mereka adalah mencapai kategori baik dengan nilai 70. Menurutnya, banyak kegiatan seperti pembuangan sanitasi, limbah, sampah, dan pertanian yang menyebabkan kualitas air kurang baik.

DLH memperkirakan limbah noninstitusi seperti dari perumahan, peternakan, dan pertanian berkontribusi pada penurunan kualitas air.

Kondisi indeks kualitas air dengan kategori kurang baik merata di Boyolali, dengan hasil uji di tiga tempat: hulu, tengah, dan hilir sungai. Meskipun sebagian besar air di hulu sungai masih baik, bagian hilir Kali Gendol juga baik karena pengaruh Sungai Nepen.

Suraji menekankan pentingnya membangun kepedulian masyarakat terhadap sungai. Dalam kegiatan tersebut, komunitas ekoenzim mendemonstrasikan cara pembuatan ekoenzim dari kulit buah dan sayuran yang diyakini dapat meningkatkan kualitas air sungai.

Suraji mengatakan penyebaran ekoenzim ke sungai di Boyolali bukan yang pertama kali dilakukan. Harapannya, masyarakat semakin peduli terhadap sungai. Ekoenzim disebar di beberapa lokasi, termasuk Kali Gedhe Kridanggo, Kali Luwuk, dan Kali Pepe.

Dalam dua hingga tiga minggu ke depan, DLH Boyolali akan melakukan uji kualitas air sungai. Suraji berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kualitas sungai di Boyolali.

Dalam aksi tersebut, peserta bersama Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, Ketua DPRD Boyolali Marsono, dan Kepala DLH Boyolali Suraji turut serta dalam penuangan ekoenzim. Wabup Iwan berharap aksi ini dapat meningkatkan kualitas sungai. (HEV/AZR)

Recommended For You

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *