Cara Mengatasi Rasa Iri dan Dengki dalam Islam

cara mengatasi rasa iri dan dengki dalam Islam

Iri dan dengki adalah dua sifat yang dapat merusak hati dan meruntuhkan hubungan antarmanusia. Dalam Islam, sifat-sifat ini dianggap sebagai penyakit hati yang harus dihindari karena bisa membawa dampak negatif, baik bagi individu maupun lingkungan sekitarnya.

Islam mengajarkan berbagai cara untuk mengatasi rasa iri dan dengki agar hati tetap bersih dan kehidupan menjadi lebih damai. Mari simak ulasannya berikut ini!

1. Memahami Bahaya Iri dan Dengki

Langkah pertama dalam mengatasi rasa iri dan dengki adalah dengan memahami bahaya yang ditimbulkan oleh kedua sifat ini. Iri hati membuat seseorang tidak suka melihat orang lain mendapatkan nikmat atau keberhasilan, sementara dengki adalah keinginan agar nikmat tersebut hilang dari orang lain. D

alam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah sifat dengki, karena dengki itu memakan kebaikan seperti api membakar kayu bakar.” Ini menunjukkan betapa berbahayanya sifat dengki, yang dapat menghapus amal kebaikan yang telah dilakukan.

2. Bersyukur atas Nikmat Allah

Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi rasa iri adalah dengan selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Setiap orang memiliki rezeki dan ujian masing-masing, dan Allah membagikan nikmat-Nya sesuai kehendak-Nya.

Dalam Al-Qur’an Surah Ibrahim ayat 7, Allah berfirman, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” Dengan senantiasa bersyukur, hati akan terjauh dari rasa iri karena fokusnya beralih pada nikmat yang telah diterima daripada apa yang dimiliki orang lain.

3. Mendoakan Kebaikan untuk Orang Lain

Islam mengajarkan untuk selalu mendoakan kebaikan bagi sesama, bahkan kepada orang yang mungkin kita rasa iri. Salah satu doa yang dianjurkan adalah, “Allahumma zid wa barik,” yang artinya “Ya Allah, tambahkanlah dan berkahilah (nikmat untuknya).”

Dengan mendoakan orang lain, hati kita akan semakin bersih dari perasaan negatif, dan kita juga akan mendapatkan pahala serta balasan kebaikan dari Allah. Mendoakan orang lain juga membantu kita untuk lebih berempati dan ikut merasakan kebahagiaan atas keberhasilan mereka.

4. Mengingat Ketentuan Takdir Allah

Rasa iri sering kali muncul karena kita merasa tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, sedangkan orang lain mendapatkannya. Padahal, dalam Islam, kita diajarkan untuk percaya pada takdir Allah. Semua yang terjadi dalam hidup sudah diatur oleh-Nya.

Dalam Al-Qur’an Surah Al-Hadid ayat 22, Allah berfirman, “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.” Mengingat ketentuan Allah ini akan membuat hati lebih tenang dan menerima apa yang ada dengan lapang dada.

5. Menjauhi Perbandingan Sosial

Salah satu penyebab iri adalah seringnya membandingkan diri dengan orang lain, terutama di era media sosial saat ini. Melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih baik sering kali memunculkan perasaan iri. Dalam Islam, kita diajarkan untuk tidak melihat ke atas dalam hal duniawi, melainkan melihat ke bawah, agar kita lebih bersyukur dan tidak terus-menerus merasa kurang.

Rasulullah SAW bersabda, “Lihatlah orang yang lebih rendah dari kalian dan jangan melihat orang yang lebih tinggi, karena hal itu akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah.” (HR. Muslim)

6. Berusaha Membersihkan Hati

Membersihkan hati dari penyakit seperti iri dan dengki memerlukan usaha yang berkesinambungan. Salah satunya adalah dengan memperbanyak dzikir dan memohon perlindungan kepada Allah.

Dzikir dapat menenangkan hati dan menjauhkan dari perasaan negatif. Selain itu, memperbanyak amal kebaikan, seperti bersedekah, juga bisa membantu membersihkan hati dan menumbuhkan sifat-sifat positif.

Dengan menjalankan cara-cara di atas, insya Allah rasa iri dan dengki dapat diatasi, dan kita akan memiliki hati yang lebih tenang, lapang, dan penuh rasa syukur. Semoga bermanfaat!

Recommended For You

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *